12 Desember 2009

OBROK OWOK - OWOK, EBREG EWEK - EWEK

Oleh : D A N A R T O

"...MASA LALU, MASA KINI, MASA YANG AKAN DATANG MENJADI SATU, RUANG DAN WAKTU KEMPAL DALAM SATU SUASANA DAN KEADAAN: PASAR BERINGHARJO YOGYAKARTA ADALAH RUANG UJIAN ADALAH KAMAR TIDUR ADALAH TEMPAT NGAMEN ADALAH HARI KETUAAN MENANTI MAUT� ADALAH� ADALAH�"

Tokoh:
  1. SLENTEM , tukang sapu pasar.
  2. PROFESOR SENI RUPA
  3. NYONYA PROFESOR SENI RUPA
  4. SUMIRAH, Juragan Batik.
  5. ATI, Pedagang Batik.
  6. SARIYEM, Ledek.
  7. TUKANG KENDANG.
  8. TUKANG SULING.
  9. TUKANG CLEMPUNG.
  10. WARTI, Pengamen cassette tape recorder.
  11. KUSNINGTYAS, Putri professor, mahasiswi kedokteran.
  12. TOMMY HENDRONEGORO, Pelukis.
Download Naskah Drama

Lawan Catur

Karya Kenneth Arthur (Kenneth Sawyer Goodman)
Terjemahan WS RENDRA
Diketik ulang oleh Giri Ratomo

"......Begitulah. Ini adalah tipu muslihat Timur. Kalau kau mau tahu, seseorang dalam keadaan terus menerus takut akan diracuni, lama kelamaan, sedikit demi sedikit akan tumbuh kekuatan di dalam dirinya untuk melawan racun yang bagi orang lain menimbulkan kematian. Demikian juga aku. Kebiasaan berhati-hati yang sangat fantastis, sudah menjadi kebiasaanku berhubung jabatanku ini. Setiap saat aku selalu berhati-hati dan bersiap-siap terhadap racun. Kebiasan yang bertahun-tahun itu mendatangkan kekuatan dalam tubuhku. Kau masih mendengar suaraku, bukan ? Inilah gunanya mengetahu pengetahuan Timur. Aku bisa menyombongkan diri padamu bahwa aku bisa menghabiskan dua-tiga gelas lagi tanpa mengalami gangguan apa-apa. Tetapi satu gelas saja sudah dapat membunuhmu....."


Tokoh:
  1. Samuel
  2. Antonio
  3. Verka
  4. Oscar Yacob
Download Naskah Drama

Fajar Siddiq

karya Emil Sanossa

"........Tuhanku, inilah pertanda datangnya fajar kemenangan. Kemerdekaan bangsa dan negaraku....."

Tokoh:
  1. MARJOSO
  2. SERSAN
  3. AHMAD
  4. H. JAMIL
  5. ZULAECHA
Download Naskah Drama

BILA MALAM BERTAMBAH MALAM

karya PUTU WIJAYA

".........Si tua itu tak pernah kelihatan kalau sedang dibutuhkan. Pasti ia sudah berbaring di kandangnya menembang seperti orang kasmaran pura-pura tidak mendengar, padahal aku sudah berteriak, sampai leherku patah. Wayaaaaan ..... Wayaaaaan tuaaaa....."

Tokoh:
  1. Gusti Biang
  2. Wayan
  3. Nyoman
  4. Ngurah
Download Naskah Drama

Aljabar

Naskah Karya Zak Sorga

"........Ayo kita melukis lagi. Kita lukis kegelisahan kita. Kita lukis risau kita. Kita lukis galau kita. Kita lukis kacau. Kecambah dimana-mana, jamur dimana-mana. Ayo kita lukis kehidupan, kita lukis kematian. Itu tugas kita sebagai manusia...."


Tokoh:
  1. Orang I
  2. Orang II
Download Naskah Drama

Monumen

Karya Indra Tranggono

KISAH RINGKAS

Sebuah Monumen Pahlawan berdiri di tengah kota Banjar Sari. Monumen itu didirikan untuk mengenang jasa pahlawan lokal yang pada masa penjajahan Belanda, gugur dalam pertempuran di kota itu. Monumen tiu dalam keadaan terlantar, tak terawat. Sehingga justru menjadi seorang gelandangan. Di situ �bermukim� Yu Seblak (pelacur senior), Kalur (pencopet), Ajeng (pelacur junior), Karep (gelandangan intelek),dll.
Persoalan muncul ketika Kepala Kota Praja Lama, RM Picis merencanakan memugar monumen tiu, seiring dengan bakal dikabulkannya usulan soal peningkatan status para pahlawan dalam monumen itu, dari pahlawan lokal menjadi pahlawan nasional. Pemugaran itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan daerah: kelak monumen itu akan dijadikan objek wisata unggulan. Yu Seblak dkk, gelisah, karena terancam terusir dari kompleks monumen itu.
Namun sebaliknya, para pahlawan yang dipatungkan itu, justru berdebat sengit soal hakekat kepahlawanan. Untuk merealisasikan pemugaran dan usulan perubahan status menjadi pahlawan nasional, RM Picis �bersama asistennya, meninjau dan memilih pahlawan mana yang layak mendapat anugerah menjadi pahlawan nasional. Hanya dua pahlawan yang dipilih, yakni Wibagso dan Ratri. Masalah ini menimbulkan kecemburuan sosial bagi (arwah) pahlawan dalam monumen itu. Mereka �Sidik, Durmo dan Cempluk- tidak bisa menerima keputusan yang dipandang sangat tidak adil itu. Terjadilah apa yang disebut �disintegrasi pahlawan� dalam monumen itu. Sidik hendak memisahkan diri �berdiri sebagai monumen-, namun ditolak oleh Wibagso dkk.
Belum terwujud pemugaran monumen itu, terjadi perubahan politik dan perubahan
kepemimpinan nasional. RM Picis lengser dan digantikan Drs.Gingsir. sebagai Kepala Kota Praja Baru, Drs.Gingsir, meninjau kembali dan bahkan membatalkan rencana pemugaran monumen itu. Keputusan ini, menimbulkan kegembiraan bagi Yu Seblak dkk. Namun di balik itu, ternyata Drs.Gingsir punya keputusan lain. Yakni, menggusur monumen itu. Dan di lahan bekas monumen itu didirikan mall.

TOKOH:

1. PATUNG 1/ WIBAGSO (ketika mati berusia 30 tahun, seorang laki-laki, dulunya dikenal sebagai laki-laki pengecut, namun pintar berdalih). Bertubuh tegap, atletis, berwajah tampan, teguh dalam pendirian, dan bangga dengan kepahlawanannya.
2. PATUNG 2/ DURMO (ketika mati berusia 30 tahun, seorang laki-laki, dulunya dikenal sebagai laki-laki pemberani). Bertubuh tambun, berwajah nyaris bopeng, tipe pahlawan yang selalu gelisah, kritis dan bahkan selalu ragu pada gelar kepahlawanannya.
3. PATUNG 3/ CEMPLUK (ketika mati berusia 30 tahun, nama kerennya: Nimas Ayu Bujono, seorang perempuan, dulunya bekerja di dapur umum). Bertubuh sedang, berwajah lumayan, humoris, dan kadang-kadang kritis.
4. PATUNG 4/ SIDIK (ketika mati berusia 33 tahun, seorang lelaki, dulunya dikenal sebagai pejuang nekat). Bertubuh gempal-kekar, temperamental, jujur, semangatnya selalu meluap-luap tapi kadang-kadang juga naif.
5. PATUNG 5/ RATRI (ketika mati berusia 25 tahun, cerdas, seorang perempuan cantik, dulunya dikenal sebagai mata-mata). Bertubuh sintal, berperangai genit khas penggoda, narsistis, berkepribadian rapuh.

Di samping tokoh-tokoh di atas, juga muncul tokoh-tokoh lain:

1. KALUR/ PENCOPET (25 tahun, polos, naif, punya cita-cita besar)
2. YU SEBLAK/ PELACUR SENIOR (35 tahun, bersikap realistis)
3. AJENG/ PELACUR JUNIOR (20 tahun, lumayan kritis tapi lemah)
4. KAREP/ GELANDANGAN INTELEK (30 tahun, cerdas, anti kemapanan, idealis)
5. RM PICIS/ KEPALA KOTA PRAJA LAMA (55 tahun, feodal, sok kuasa)
6. DRS GINGSIR/ KEPALA KOTA PRAJA BARU (50 tahun, progressif dan pragmatis)
7. DEN BEI TAIPAN (45 tahun, pedagang, ambisius, militan dalam berburu laba)
8. ASISTEN (40 tahun,pembantu Drs.Gingsir, loyal, oportunis)
9. PUGUH (wakil kepala kota praja baru, 35 tahun, kritis, idealis)
10. PETUGAS 1, PETUGAS 2 (patuh pada perintah, over acting)
11. ORANG 1, ORANG 2 (gelandangan pemabuk, kasar)

Download Naskah Drama

Matahari di Atas Jalan Kecil

Karya Arifin C. Noor

Seumur hidup baru pagi ini saya menjumpainya. Tapi peristiwa semacam ini kerap kualami. Dulu saya percaya ada orang yang betul-betul ketinggalan uangnya tetapi orang-orang sebangsa itu tidak pernah kembali. Seminggu yang lalu saya tertipu dua puluh rupiah. Tampangnya gagah dan meyakinkan sekali, waktu itu ia bilang uangnya tertinggal di rumah. Tapi sampai hari ini pecel yang dimakannya belum dibayar. Benar dua puluh itu tidak banyak, tetapi dua puluh kali sepuluh adalah tidak sedikit. Sekarang saya sudah kapok dan cukup pengalaman...


Download Naskah Drama